GAMBARAN TOXIC RELATIONSHIP ANTARA AYAH DAN ANAK PEREMPUAN DALAM KELUARGA DI KOTA KUPANG

  • Juwita D.R Nomleni Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Psikologi, Universitas Nusa Cendana
  • M.K.P Abdi Keraf Program Studi Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana
  • Juliana M.Y Benu Program Studi Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana
Keywords: Anak Perempuan, Budaya Patriarkis, Keluarga, Relasi Kuasa, Toxic Relationship

Abstract

ABSTRAK

Toxic relationship antara ayah dan anak perempuan merupakan fenomena yang kompleks, terutama dalam konteks budaya patriarkis yang menempatkan ayah sebagai figur otoritas tertinggi dalam keluarga. Pola-pola negatif seperti kontrol berlebihan, pengabaian emosional, kekerasan verbal, komunikasi sosial yang menyakitkan, dan manipulasi psikologis sering kali muncul dalam hubungan ini yang berdampak pada kesehatan mental anak perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan beracun antara ayah dan anak perempuan dalam keluarga di Kota Kupang, daerah yang menunjukkan angka kekerasan emosional terhadap anak perempuan yang cukup tinggi. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, penelitian ini melibatkan lima partisipan perempuan berusia 18–25 tahun yang memiliki pengalaman hubungan tidak sehat dengan ayah mereka. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dan dianalisis menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian mengungkapkan tiga tema utama: ketimpangan hubungan kekuasaan dalam hubungan ayah dan anak perempuan, dampak psikologis terhadap anak perempuan serta strategi bertahan, Harapan dan ambivalensi terhadap figur ayah. Penelitian ini menyoroti urgensi kesadaran kolektif mengenai dampak jangka panjang hubungan disfungsional dalam keluarga dan pentingnya intervensi psikologis yang kontekstual serta berbasis budaya lokal.

ABSTRACT

Toxic relationships between fathers and daughters represent a complex phenomenon, particularly within patriarchal cultures that position the father as the highest authority figure in the family. Negative patterns such as excessive control, emotional neglect, verbal abuse, painful social comparisons, and psychological manipulation often emerge in these relationships, significantly affecting the daughter's mental health. This study aims to describe toxic father and daughter relationships within families in Kupang City, a region with a notably high rate of emotional abuse against young women. Using a qualitative approach with a phenomenological method, the study involved five female participants aged 18–25 who had experienced unhealthy relationships with their fathers. Data were collected through semi-structured interviews and analyzed using Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). The findings revealed three main themes: power imbalance in father-daughter relationships, psychological impacts on the daughters, and survival strategies, along with hope and emotional ambivalence toward the father figure. This study highlights the urgent need for collective awareness of the long-term effects of dysfunctional family relationships and emphasizes the importance of psychological interventions that are contextual and culturally grounded.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bowlby J. A Secure Base: Parent-Child Attachment and Healthy Human Development. New York: Basic Books; 1988.

Carelina D, Suherman U. Komunikasi dalam Keluarga dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental Remaja. Jurnal Konseling dan Psikoterapi. 2020;8(2):95–106.

Geertz C. The Religion of Java. Chicago: University of Chicago Press; 1961.

Glass L. Toxic People: 10 Ways of Dealing with People Who Make Your Life Miserable. Avon, Massachusetts: Adams Media; 2019.

KPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). Profil Anak Indonesia. Jakarta: Kementerian PPPA; 2019.

Lazarus RS, Folkman S. Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer; 1984.

Mayseless O, Scharf M. What does it mean to be a partner? The underlying qualities of intimacy as perceived by adolescents. Journal of Adolescence. 2009;32(2):273–287. doi:10.1016/j.adolescence.2008.03.007

Putri N, Rahmadanti F. Keterlibatan Ayah dan Harga Diri Anak Perempuan. Jurnal Psikologi Indonesia. 2023;12(1):33–42.

Sagala Y, Zuhriah Z. Relasi Keluarga Otoriter dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental Anak. Jurnal Medika Alkhairaat. 2024;7(1):45–55.

Syafdana D, Gumelar R. Ambivalensi Emosional dalam Relasi Toxic antara Anak dan Orang Tua. Jurnal Medika Alkhairaat. 2024;7(2):88–97.

Whitney D, Lloyd K. Understanding Toxic Parenting: Patterns of Control and Emotional Neglect. Journal of Family Psychology. 2025;39(1):12–25.

Zia M, Hossain M, Rahman S. The effect of father-daughter relationships on daughters’ self-esteem: A case study from South Asia. International Journal of Psychology and Behavioral Sciences. 2015;5(2):70–75. doi:10.5923/j.ijpbs.20150502.06

Published
2025-12-02
How to Cite
Nomleni, J. D., M.K.P Abdi Keraf, & Juliana M.Y Benu. (2025). GAMBARAN TOXIC RELATIONSHIP ANTARA AYAH DAN ANAK PEREMPUAN DALAM KELUARGA DI KOTA KUPANG. Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan, 7(03), 1191-1197. https://doi.org/10.31970/ma.v7i03.338
Section
Articles