STUDI EPIDEMOLOGI KONSUMSI DAGING IKAN PAUS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DESA LAMALERA KABUPATEN LEMBATA TAHUN 2024

  • Archangela Rom Ose Agun Archangela Rom Ose Agun,, Lewi Jutomo, Deviarbi Sakke Tira, Imeda F. E. Manurung
  • Lewi Jutomo Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana, Kota Kupang, Indonesia
  • Deviarbi Sakke Tira Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana, Kota Kupang, Indonesia
  • Imelda F. E. Manurung Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana, Kota Kupang, Indonesia
Keywords: Hipertensi, Pola Konsumsi Daging Ikan Paus

Abstract

ABSTRAK

Masyarakat Desa Lamalera, Kabupaten Lembata, dikenal dengan tradisi berburu paus sperma (Physeter macrocephalus) sejak abad ke-17 untuk dikonsumsi, dijual, atau ditukar. Praktik ini merupakan tradisi masyarakat Desa Lamalera, mereka umumnya mengonsumsi daging paus yang diawetkan, dengan preferensi daging paus yang diawetkan karena daya simpannya yang lebih lama. Hipertensi merupakan gejala penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah ≥ 140/≥ 90 mmHg. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara pola konsumsi daging paus (frekuensi, jumlah, dan jenis) dengan kejadian hipertensi pada masyarakat Desa Lamalera. Jenis penelitian penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di Desa Lamalera A dan B dengan sampel sebanyak 225 keluarga, dengan satu sampel per keluarga dengan usia 15–64 tahun. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara frekuensi konsumsi daging ikan paus dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,555 > 0,05), tidak ada hubungan antara jumlah  konsumsi daging ikan paus dengan kejadian hipertensi  (p-value = 0,555 > 0,05), tidak ada hubungan antara jenis konsumsi daging ikan paus dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,535  p > 0,05. Dapat disimpulkan Pola konsumsi daging ikan paus tidak berakibat terhadap kejadian hipertensi pada masyarakat Desa Lamalera. Penelitian ini membuktikan bahwa konsumsi daging ikan paus dapat mencegah penyakit tidak menular seperti hipertensi.

ABSTRACT

The Lamalera Village community, Lembata Regency, is known for its tradition of hunting sperm whales (Physeter macrocephalus) since the 17th century for consumption, sale, or exchange. This practice is a tradition of the Lamalera Village community, they generally consume preserved whale meat, with a preference for preserved whale meat because of its longer shelf life. Hypertension is a symptom of a disease characterized by increased blood pressure ≥ 140/≥ 90 mmHg. The purpose of the study was to determine the relationship between whale meat consumption patterns (frequency, quantity, and type) with the incidence of hypertension in the Lamalera Village community. The type of research was quantitative research with a cross-sectional design. The study was conducted in Lamalera Village A and B with a sample of 225 families, with one sample per family aged 15–64 years. Data analysis used univariate and bivariate analysis with the chi-square statistical test. The results of the statistical test showed no relationship between the frequency of whale meat consumption and the incidence of hypertension (p-value= 0.555 > 0.05), there is no relationship betweenthe amount of whale meat consumption with the incidence of hypertension (p-value =0,555 > 0.05), there is no relationship between the type of whale meat consumptionwith the occurrence of hypertension (p-value= 0.535 p > 0.05. It can be concluded that the patternConsumption of whale meat does not result in the occurrence of hypertension inLamalera Village community. This study proves that consumption of fish meatWhales can prevent non-communicable diseases such as hypertension.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Nay, F. A. (2018). Aspek Etnomatematika Pada Budaya Penangkapan Ikan Paus Masyarakat Lamalera Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur. Jurnal Universitas Sanata Dharma, Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia, 356–365. Https://Journal.Unwira.Ac.Id/Index.Php/ASIMTOT/Article/Download/2339/702

Arisandi, D., Apriliasari, Y., & Widada, S. T. (2016). Risk Factors Of Hypercholesterolemia On Obese Pre-Elderly Population In Rejosari Sub-Village, Gunung Kidul, Yogyakarta. Journal Guna Bangsa, 3(2), 92–93. Https://Journal.Gunabangsa.Ac.Id/Index.Php/Joh/Article/View/70

Cahyani, R., S, L. D., & Ginanjar, P. (2019). Hubungan Konsumsi Makanan Laut Dengan Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Pesisir Di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 7(4), 743–748. Https://Ejournal3.Undip.Ac.Id/Index.Php/Jkm/Article/View/24891

Harun, O. (2019). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan. Jurnal Kesehatan Budi Luhur: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Dan Kebidanan, 12(2), 164–171. Https://Jurnal.Stikesbudiluhurcimahi.Ac.Id/Index.Php/Jkbl/Article/View/66

PERHI. (2019). Konsensus Penatalaksanaam Hipertensi. In A. A. Lukito, E. Harmeiwaty, & N. M. Hustrini (Eds.), Konsensus Penatalaksanaam Hipertensi (pp.10). Http://Faber.Inash.Or.Id/Upload/Pdf/Article_Update_Konsensus_201939.Pdf

Irwan. (2018). Epidemiologi Penyakit tidak Menular. Buku Penyakit Epidemiologi Tidak Menular Pdf, 2(1), 31. Https://Repository.Ung.Ac.Id/Get/Karyailmiah/1783/Irwan-Buku-Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular.Pdf

Mahoklory, L. A., Adu, A. A., & Tira, D. S. (2023). Relationship between Risk Factors and Hypertension in Working Area of Oesapa Public Health Center Kupang City. Journal of Community Health, 5(1), 367–378. https://doi.org/https://doi.org/10.35508/ljch.v5i1.5237

Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riskesdas. In Laporan Nasional Riskesdas (p. 155).

Tanggela, S., Purnawan, S., & Ndoen, E. M. (2022). Risk Factors of Lifestyle and The Incidence of Hypertension in The Work Area of Pasir Panjang Public Health Center, Kupang City. Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research, 2(3), 116–123. https://doi.org/10.47650/pjphsr.v2i3.423

Dinskes Kabupaten Lembata. (2019). Profil Kesehatan Tahun 2018 Kabupaten Lembata (pp. 1–51).

Adriaansz, P., Rottie, J., & Lolong, J. (2016). Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmasranomuut Kota Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 4(1), 108574. file:///C:/Users/USER/Downloads/12132-24176-1-SM.pdf

Rokot, R. P., Rotty, L. W. A., & Moeis, E. S. (2019). Perbedaan Pola Konsumsi Ikan Laut dan Daging terhadap Kejadian Hipertensi pada Masyarakat. E-CliniC, 7(1), 51–58. https://doi.org/10.35790/ecl.v7i1.23539

International Whaling Commission. Pengelolaan dan pemanfaatan paus besar di Greenland. https://iwc.int/management-and-conservation/whaling/aboriginal/greenland

Nastiti, M. E., & Widianti, D. (2024). Hubungan Konsumsi Ikan Asin dengan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara The Relationship Between Salted Fish Consumption and Hypertension Incidence of People in Baubau City , Southeast Sulawesi Province. Junior Medical Journal, 2(12), 1404–1412. https://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/jmj/article/view/4419/1835

Damongilala, L. J. (2021). Kandungan Gizi Pangan Ikan. In Patra Media Grafindo Bandung (Cetakan Pe). CV. Patra Media Grafindo. https://repo.unsrat.ac.id/3249/1/Buku_Kandungan_Gizi_Pangan_Ikani.pdf

Published
2025-12-02
How to Cite
Agun, A. R. O., Lewi Jutomo, Deviarbi Sakke Tira, & Imelda F. E. Manurung. (2025). STUDI EPIDEMOLOGI KONSUMSI DAGING IKAN PAUS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DESA LAMALERA KABUPATEN LEMBATA TAHUN 2024. Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan, 7(03), 1211-1222. https://doi.org/10.31970/ma.v7i03.342
Section
Articles